Monday, December 27, 2010

Seto Minta Penggembokan Panti Ahmadiyah Dibuka

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=hukum&i=16177
2010-12-27 16:00:35



Politikindonesia - Penggembokan Panti Asuhan Ahmadiyah Khasanah Kautsar, Tasikmalaya, Jawa Barat menuai sejumlah kritikan. Salah satunya dari Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto. Anggota Koalisi Advokasi Hak Anak Indonesia itu meminta Kejaksaan Negeri Tasilmalaya dan Kepolisian setempat, membuka gembok di panti asuhan binaan jamaah Ahmadiyah itu.
Seto Mulyadi mengemukakan hal itu dalam konferensi pers di Bakoel Koffee, Cikini Raya, Jakarta, Senin (27/12).

Menurut Kak Seto, sudah 20 hari anak-anak panti asuhan Khasanah Kautsar hidup dalam isolasi penggembokan. "Penggembokan itu menyebabkan anak-anak hidup dalam ketakutan, terasing dan bahaya fisik."

Ketua Dewan Konsultasi Komnas Perlindungan Anak itu menegaskan, aksi penggembokan berpotensi menimbulkan trauma mendalam bagi 10 anak yang diasuh di panti asuhan tersebut. Kak Seto menyayangkan dilibatkannya anak-anak dalam konflik orang dewasa tersebut.

Menurut Kak Seto, untuk dapat bersekolah, anak-anak Panti Asuhan itu harus memanjat pagar setinggi tiga meter. Karena terisolir, suplai makanan juga terbatas. "Kami minta negara segera membuka penggembokan ilegal ini demi masa depan anak-anak panti asuhan."

Seperti diberitakan sebelumnya, kantor jamaah Ahmadiyah Tasikmalaya, yang di dalamnya terdapat panti asuhan, digembok pihak Kejaksaan Negeri dan kepolisian. Ada 10 orang anak yatim piatu yang tinggal di asrama yang kini terkunci itu. Mereka hanya dapat pergi dengan akses terbatas.

Penggembokan bermula, Selasa (07/12) pihak Ahmadiyah mendapatkan SMS dari pihak intel Polres Tasikmalaya. Isinya, pemberitahuan akan ada konvoi ormas Islam dan akan menyegel gedung yayasan milik jamaah Ahmadiyah.

Mubaligh Ahmadiyah, Syihab Ahmad, kepada wartawan, Kamis (09/12), mengatakan, Pada Rabu, jemaat Ahmadiyah dipanggil Kejari dan pihak intel Polres. Mereka meminta agar tidak melaksanakan kegiatan lagi, termasuk salat dan pengajian di tempat itu.

Syihab menambahkan, bangunan itu hanya untuk menampung anak yatim piatu. Sementara kegiatan keagamaan jamaah Ahmadiyah, yang berjumlah sekitar seratusan orang, diadakan di kawasan Jl Perintis Kemerdekaan, Tasikmalaya.

"Kami juga diminta menggembok pagar. Ada dua pagar, kita menggembok pagar pertama dan pagar yang kedua kita biarkan, kemudian kunci pagar pertama diambil dan pagar kedua digembok Kejari. Karena itu kita tidak bisa beraktivitas," jelas Syihab.

Menurut Syihab, aksi unjuk rasa meminta pembubaran Ahmadiyah memang sempat terjadi pada Rabu siang, tapi itu tidak berlangsung lama karena hujan turun. Pihaknya menambahkan tidak ada tindakan anarkistis yang terjadi. "Semua jamaah Ahmadiyah selamat, tak ada yang terluka. Mereka sempat berteriak bakar, tetapi ada pihak kepolisian yang mencegah."
(sa/bhm/na)

No comments:

Post a Comment