Sunday, June 9, 2013

Aliansi PKS dan HTI Setelah Ditolak NU dan Muhammadiyah

http://politik.kompasiana.com/2013/06/08/aliansi-pks-dan-hti-setelah-ditolak-nu-dan-muhammadiyah-566899.html
Yuanita Hidayati


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berjualan partai dengan bertandang menemui Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah. Tujuannya mendekati Muhammadiyah. Anis Matta adalah manusia seperti Amien Rais yang juga mantan anggota Muhammadiyah. Sama seperti Amien Rais, yang kini diam seribu bahasa karena sudah menjadi Komisari PT Freeport yang dulu ditentang namun kini disayang oleh AR, Anis Matta mencoba menarik garis sejarah dirinya yang Muhammadiyah. Apakah dukungan didapatkan oleh Anis Matta dari Muhammadiyah?

Muhammadiyah adalah organisasi amal Islam terbesar di Dunia. Kini amal usaha Muhammadiyah disaingi oleh Dubai Fund Foundation dan anak perusahaannya yang menyebarkan, uang triliuanan untuk gerakan Islam namun sayangnya tidak peduli dengan Palestina. PKS mendapat banyak dana Timur Tengah juga. Dalam diri Muhammadiyah ada ketentuan, semua boleh berpolitik praktis namun jangan membawa Muhammadiyah ke ranah politik. Amin Rais gagal total membawa Muhammadiyah ke gerbong politik lewat PAN, meski Muhammadiyah memiliki 60 juta anggota. PAN tetap partai kecil mungil narsis menuju partai gurem.

Maka jelas Din Syamsuddin pun menepis kunjungan Anis Matta sebagai lawakana siang bolong. Anis Matta ingin menarik Muhammadiyah dan berlindung di kedamaian dan keindahan Muhammadiyah. Anis Matta tak mendapat sambutan berarti. Tak patah arang, PKS mencoba merayu para kyai langitan dan nahdliyin alian NU.

Anis Matta yang mantan orang Muhammadiyah minta dukungan para kiai NU. Hasilnya malah Anis Matta dihujani pertanyaan tentang Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Hilmi, Ridwan, Tifatul yang tengah berbelit kasus korupsi dan hadiah seks. Anis terpaksa menyampaikan PKS akan meminta maaf atas kesalahan LHI dan AF. Secara sekte Anis Matta sama dengan Amin Rais - orang Muhammadiyah - yang akan meminta dukungan NU. Maka NU jelas menolak. NU lebih baik mendukung PDIP, NasDem atau PKB dan PPP dibandingkan PKS yang cenderung Wahabi Arab dan dikuasai oleh orang mantan orang Muhammadiyah, Anis Matta. Salah satu pertimbangan Anis Matta tidak menjadi Presiden PKS adalah latar belakang Anis Matta yang Muhammadiyah yang ditolak oleh NU.

PKS tak surut, maka para kader PKS di berbagai kota kini mendekati HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). HTI yang jelas anti negara bangsa dan anti demokrasi dirangkul PKS. Ini langkah strategis aliansi ideologi yang berbahaya namun pas untuk PKS. Bahaya untuk bangsa Indonesia, namun anatominya cocok dengan PKS. HTI yang kini mendapat angin - dengan dukungan klandestin PKS yang diam-diam beraliansi dengan PKS di kalangan akar rumput. Anda dapat melihat kesamaan kader PKS dan aktivis HTI. Saya punya data foto-foto para demonstran di Bogor yang menunjukkan aktivis PKS dan HTI sama.

Maka langkah kader PKS mendekati HTI dengan dasar kebijakan Anis Matta sungguh patut diamati dan diaspadai. Aliansi PKS dan HTI bukan hanya akan membahayakan pancasila namun akan membahayakan eksistensi NKRI. Langkah PKS menggandeng HTI adalah langkah putus asa setelah ditolak oleh Muhammadiyah dan NU. Salut buat Muhammadiyah dan NU yang tak mau dikibuli Anis Matta.

dan ada baiknya menyimak yang berikut:

http://ikamustaqiroh.blogspot.com/2013/01/pks-dukung-khilafah.html

PKS DUKUNG KHILAFAH

Oleh: Farid Ma'ruf

“Islam harus diperjuangkan melalui kekuasaan, termasuk bagaimana harus memperjuangkan tegaknya sistem Khilafah (Dadang Ruchyana, Sekretaris Umum DPD PKS Kota Bogor).

“Saya sangat setuju dengan Khilafah. Jika seluruh umat Islam bersatu, maka kita akan menjadi sangat kuat." (H. Adih Amin, Lc., MA, anggota DPD PKS Bekasi).


Ketua DSW PKS Sumut, M. Yusuf Fahmi menyampaikan bahwa Khilafah adalah harga mati, karena itu dalam perjuangan dakwah semua elemen ummat Islam harusnya menjadi pemain bukan sekedar penonton. Sedangkan Ketua DPW PKS Sumut, Muhammad Hafez, menyampaikan bahwa HTI adalah saudara kandung PKS dalam dakwah. Beliau juga menegaskan bahwa runtuhnya Khilafah sebagai kepemimpinan Islam Internasional sering dijadikan motivasi bagi kader-kader PKS dalam berdakwah. Oleh karena itu, menurut Ketua Bidang Pembangunan Ummat PKS Sumut, Surianda Lubis, kerinduan akan kebangkitan Islam adalah aspirasi ummat Islam yang merupakan lahan subur untuk tegaknya syariah.
Anis Byarwati (Ketua DPP PKS Bidang Perempuan) menyatakan bahwa Khilafah Islamiyah adalah cita-cita luhur umat Islam yang patut diperjuangkan. Dengannya semua masalah umat bisa diselesaikan tuntas dan peradaban Islam yang mulia mampu diwujudkan. Karenanya, kedua belah pihak (PKS dan MHTI) sepakat untuk sama-sama memperjuangkan Syariah Islam untuk kepentingan umat , meskipun ada berbedaan dalam masalah metode namun bisa saling memahami.

Ustadz Mulyadi, S.Pd., (mantan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Riau) menyatakan bahwa Demokrasi Sistem Kufur. Beliau juga menyatakan bahwa perjuangan dakwah Islam ini adalah milik Allah SWT, oleh karena itu sepatutnya menggunakan cara-cara dan manhaj yang diridhoi Allah SWT dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pengemban dakwah jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang mulia. Sudah saatnya kita secara terang-terangan, ikhlas dan sungguh-sungguhmenyatakan urgensi penegakan syariah dan khilafah.

Khilafah dalam bahasa Imam Asy Syahid Hasan Al Banna adalah sebuah Ustadziyyatul ‘alam. Sebuah guru peradaban semesta. Kita tidak perlu lagi mengambil contoh dari peradaban barat romawi atau peradapan timur Persia. Tapi Islam lah yang menjadi sebuah peradaban besar yang akan menjadi kiblat utama dan rujukan bagi seluruh peradaban dunia.
Dan sekarang tugas kita adalah bagaimana sebuah peradaban besar itu mampu terbit dan mengguncang zaman? (Ardhianto Murcahya, S.Psi).

Semua gerakan Islam meyakini bahwa penegakan khilafah adalah penting. Demikian menurut Ketua Fraksi PKS DPR, Mahfudz Sidik. “Konsep khilafah ini adalah salah satu format kepemimpinan Islam yang bersifat alamiyah (global-red). Khilafah adalah perwujudan konsep Islam yang memiliki misi rahmatan lil ‘alamin. Selain secara historis Rasulullah dan para penerusnya juga telah melakukan eksistensi dakwah tentang Islam, karena itu Islam tersebar di hampir seluruh wilayah dunia. Saya kira ini bukan hanya warisan sejarah tapi juga bagian dari prinsip alamiyah dari ajaran dan misi Islam, " jelas Mahfudz.


PKS kini dalam tahapan Ishlahul Hukumat dari 6 tahapan IQOMATUL KHILAFAH menuju USTADZIATUL 'ALAM (menjadi soko guru/penguasa dunia). Tahap ke enam adalah USTADZIATUL 'ALAM menjadi soko guru dunia dg kembali tegaknya sistem KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWAH, kekhilafahan yg berdasarkan metode kenabian,

Adanya kepemimpinan (imamah/khilafah) adalah ijma kaum muslimin. Berkenaan dengan hal ini Ibnu Khaldun berkata: “Jabatan imam ini wajib ditegakkan. Kewajibannya di dalam hukum Islam dikenal sebagai ijma para sahabat dan tabi’in. Para sahabat Rasulullah, ketika Rasulullah SAW meninggal dunia, bersegera memilih penggantinya dan membaiat Abu Bakar sebagai Khalifah dan menyerahkan segala urusan ummat kepadanya. Demikianlah, sampai kapan pun, setelah itu, manusia tidak boleh dibiarkan kacau tanpa adanya imam. Ini menegaskan keijma’an kaum Muslimin dalam persoalan mengangkat Imam”. (PKS Sudan)

NB :
1. Kpd para komentator, mhn berikan komentar yg menyejukkan, shg PKS dan HTI bs bersama2 mendakwahkan Islam. Bekerjasama utk hal yg sama2 disepakati, dan saling menghormati dlm perbedaan pendapat.

2. Saya tidak menandai (tag) satupun akun FB siapapun.Tp klo ada, itu dr rekan2 yg minta izin menandai, kmd sy izinkan.

3. Note ini sekaligus sbg konfirmasi jk ada orang/akun yang "ngaku2" kader PKS tp menyerang ide Khilafah. Maka menurut saya, dia itu kalau nggak "kader gadungan", ya "provokator" yg mmg berniat memecah-belah umat. Atau, kader PKS baru gabung shg mgkn ngaji-nya masih kurang ;). Atau, kader non-muslim.....

4. Dimohon tidak menyebut istilah "kader PKS" dan "kader HTI" jk menuduh dg tuduhan negatif. Krn itu trmasuk generalisir yang tidak tepat. Silakan sebut scr jelas saja siapa yg dimaksud (shg spesifik). Misalnya mengatakan : kader HTI memfitnah PKS, atau sebaliknya kader PKS memfitnah HTI. Itu termasuk generalisasi yang tdk tepat. Sebut sj siapa orangnya kalau ada. Karena bisa jadi klaim/tuduhan itu didasarkan "hanya pada akun FB yang dikira milik kader PKS/HTI". Padahal, belum tentu. Saya temukan banyak sekali akun FB yg "sok HTI" atau "sok PKS", tp kemungkinan besar itu hanya "sok" saja. Niatnya bisa jadi untuk pencitraburukan atau mengadu domba.

5. Anda yang suka copas untuk dimuat di blog anda (saya temukan sudah nongol di blog), tolong tengok-tengok lagi note ini, karena note ini masih saya update.

6. Stl sy biarkan bbrp waktu, tp kmd saya timbang-timbanglagi, maka saya putuskan bahwa komentar2 yang bernada provokatif, dihapus.

Bahan bacaan :
1. http://www.save-islam.com/2012/06/pks-kami-sepakat-dengan-khilafah-tapi.html
2. http://hizbut-tahrir.or.id/2009/02/11/angota-dpd-pks-bekasi-dukung-khilafah/
3. http://hizbut-tahrir.or.id/2012/10/13/44338/
4. http://hizbut-tahrir.or.id/2011/10/18/kunjungan-dpp-mhti-ke-dpp-pks/
5. http://hizbut-tahrir.or.id/2008/12/06/mantan-ketua-dpw-pks-riau-demokrasi-sistem-kufur/
6. http://pks-beringin.blogspot.com/2012/04/menyongsong-bangkitnya-khilafah.html
7.http://www.eramuslim.com/berita/nasional/mahfudz-sidik-menegakkan-khilafah-itu-penting.htm#.UPpFkSXB3cw
8. http://pksponja.blogspot.com/2013/01/tahapan-dakwah-pks-dalam-mewujudkan.html

No comments:

Post a Comment