Jakarta, CyberNews. Pengamat dan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi, aksi kekerasan mengatasnamakan agama cenderung meningkat dan brutal.
"Survei menunjukkan kekerasan atas nama agama akan semakin besar dan brutal," ujar Denny JA di Jakarta, Minggu (13/2).
Jika ragu-ragu menanggulanginya, menurut Denny, Presiden SBY akan disalahkan sejarah karena gagal melindungi kemajemukan Indonesia. Denny, yang juga ketua Yayasan Abad Demokrasi mengatakan, soal kekerasan atas nama agama, publik akan menilai leadership SBY dari tiga hasil.
Pertama, bagaimana hukuman terhadap pembunuh dan perusak rumah ibadah. Kedua, apa yang dilakukan organ yang berulang-ulang melakukan kekerasan atas nama agama. Dan ketiga, menurut Denny, apa yang dilakukan terhadap Menteri Agama Suryadharma Ali yang dinilai gagal menjaga keragaman Indonesia.
"Masih ada tiga tahun bagi SBY untuk membalikkan situasi. Jika tidak sejarah akan mencatat SBY sebagai Presiden yang lemah. Dibawah leadershipnya, berulang ulang, aparat hukum tak berdaya dihadapan gerombolan yang membunuh dan membakar rumah ibadah atas nama agama."
( A Adib / CN16 / JBSM )
No comments:
Post a Comment