http://www.rimanews.com/read/20111105/45824/benarkah-habib-itu-keturunan-nabi-saw-masih-diragukan
Sabtu, 5 Nov 2011 01:53 WIB
CHICAGO,RIMANEWS- Cendekiawan Muslim dari Paramadina, A.Mun'im Sirry MA, kandidat PhD di University of Chicago, AS mempertanyakan bahwa Apakah mereka yang mengaku sayyid atau habib itu betul-betul keturunan Baginda Nabi?
Menurutnya, Dalam studi yg dilakukan sejumlah ahli genetika, sebagian besar orang yang mengaku ngaku sayyid itu sebenarnya bukan keturunan Nabi. M.R. Rafiee, A. Sokhansanj, Naghizadeh dan Farazmand melakukan uji DNA di Iran sementara Elise Belle, Saima Shah, Tudor Parfitt dan Mark Thomas di India-Pakistan.
Hasil penelitian mereka sama: Mereka yang mengaku sayyid atau habib itu bukan keturunan Nabi. Lho, kalau di Iran dan India-Subcontinent saja tidak benar, bagaimana dgn orang-orang mengaku sayyid dan habib di Indonesia? Jelasnya, sayyid dan habib itu adalah konstruk sosial utk tujuan kehormatan dan legitimasi.
Dalam kesempatan lain, Munim Sirry menyingkapkan bahwa banyak ulama dan intelektual Muslim mengagumi reformasi dalam Kristen, hingga ada yang menyebut mereka itu "Muslim Luther." Tapi, kekaguman Muhammad 'Abduh terhadap reformasi Kristen melebihi ulama-ulama lain. 'Abduh dgn sangat gamblang menuturkan kekagumannya dalam Risala al-tawhid-nya yang sudah menjadi klasik itu. Beliau mengatakan, misalnya, bahwa Kristen-nya para reformer itu sudah sangat dekat dgn Islam.
Bahkan, katanya dalam facebook lebih lanjut, agama mereka itu tdk ada bedanya dgn agama yang dibawa Nabi Muhammad kecuali beda nama. Termasuk dalam hal ibadah, kata 'Abduh, hanya beda dalam bentuk, bukan substansi. Saya tdk tahu, apakah ada ulama yang membuat pengakuan lebih gamblang dan tegas dari mufti besar ini, bahkan dari aktivis-aktivis lintas agama sekarang.
Ini sumber aslinya, silakan dinilai sendiri dari hasil dan diskusi:
ReplyDeletehttp://www.sid.ir/en/VEWSSID/J_pdf/80420090102.pdf
Although Sadat revealed significant reduction in
diversity of some genes, based on the almost highest
HD value obtained (0.9975), our findings indicate
that these 7 Y-STR markers may be applied for
forensics and paternity testing in Sadat populations,
where local founder effects have created a
substructure.
Terjemah kata-kata akhir:
Meskipun Sadat mengungkapkan penurunan yang signifikan dalam keragaman dari beberapa gen, berdasarkan nilai HD hampir tertinggi yang diperoleh (0,9975), temuan kami menunjukkan
bahwa penanda Y-STR 7 dapat diterapkan untuk forensik dan pengujian paternitas pada populasi Sadat, dimana efek pendiri lokal telah menciptakan sebuah substruktur
JADI POLA DNA PADA SAYID DI IRAN MASIH BISA DIJADIKAN PATERN / POLA PENGUJIAN DAN FORENSIK.
PERLU DIKETAHUI BAHWA PENULIS MUNIM SIRRY ADALAH GOLONGAN ISLAM LIBERAL YANG TIDAK LAYAK UNTUK DIRUJUK DAN SELALU BERUSAHA MENJAUHKAN DARI ISLAM DAN MENYAMAKAN SEMUA AGAMA BAIK.. LIHAT PERNYATAANNYA TERAKHIRNYA...
Dalam kesempatan lain, Munim Sirry menyingkapkan bahwa banyak ulama dan intelektual Muslim mengagumi reformasi dalam Kristen, hingga ada yang menyebut mereka itu "Muslim Luther." Tapi, kekaguman Muhammad 'Abduh terhadap reformasi Kristen melebihi ulama-ulama lain. 'Abduh dgn sangat gamblang menuturkan kekagumannya dalam Risala al-tawhid-nya yang sudah menjadi klasik itu. Beliau mengatakan, misalnya, bahwa Kristen-nya para reformer itu sudah sangat dekat dgn Islam.
Bahkan, katanya dalam facebook lebih lanjut, agama mereka itu tdk ada bedanya dgn agama yang dibawa Nabi Muhammad kecuali beda nama. Termasuk dalam hal ibadah, kata 'Abduh, hanya beda dalam bentuk, bukan substansi. Saya tdk tahu, apakah ada ulama yang membuat pengakuan lebih gamblang dan tegas dari mufti besar ini, bahkan dari aktivis-aktivis lintas agama sekarang.
http://rimanews.com/read/20111105/45824/benarkah-habib-itu-keturunan-nabi-saw-masih-diragukan